road race tasik

road race tasik
sercuit peusar

Rabu, 01 Juni 2011

bisnis jual beli pulsa on-line

Perkembangan teknologi sekarang sungguh sagnatlah canggih, segala sesuatu sangat mudah di dapatkan. semakin berkembangnya zaman maka semakin berkemmbang juga teknologi teutama internet, dan itu sangatlah membuka peluang bagi para pembisnis yang mendapat lahan baru untuk mengembangkan usahanya, maka dari itu saya mendapat inspirasi dari teman saya untuk berjualan pulsa secara on-line, dari mulai pendaftaran menjadi downline dan eceran pulsa. selain saya dapat keuntungan dari berjualan pulsa, saya juga mendapat keuntungan yang di berikan melalui iklan di web saya, awal mulanya saya tarik pelanggan melalui jejaring sosial seperti ym, facebook dll, dan semakin kesini saya jadi banyak kenalan yang pesen melalui sms dan pembayarannya bisa di transfer atau di tagihin langsung kerumahnya (kalau deket).
keuntungan dari berjualan pulsa memang bisa di katakan sedikit, apalagi bisnis secara on-line, kemungkinan besar banyak "tuti" (tukang tipu),hehe
tapi semua saya coba kendaliin dengan berhati-hati bertransaksi apalagi yang mau mendaftar sebagai downline, karena perputaran uang yang lumayan besar.
selama melakukan bisnis seperti ini, jarang sekali saya menemukan masalah fatal (ditipu), malah para konsumen yang bawel nanyain karena takut di tipu. dan semuanya bisa beres karena kesepakatan yang sudah di setujui.
dan kalau dari segi pelanggan bisnis pulsa internet ini sangat mujarab, karena di bandingkan dengan mencari pelanggan dengan ngandelin omongan ke tmen-temen doang.
perbandingannya sekitar 30% lebih banyak.
dari semenjak saya menjalani bisnis tersebut saya baru sadar karena apapun bisnis yang kita lakukan dan dimanapun itu kita bisa saja mendapatkan apa yang kita harapkan, dengan catatan kita bisa dengan baik mengelolanya,
ini mungkin sebagian kecil dari bisnis-bisnis on-line,
mudah-mudahan ini bisa jadi sumber referensi buat para pembacanya.
terimakasih.

Rabu, 04 Mei 2011

PERUBAHAN BUDAYA


Perubahan Budaya

Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial:
  1. tekanan kerja dalam masyarakat
  2. keefektifan komunikasi
  3. perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.

sunting

Penetrasi kebudayaan




PENGERTIAN KASIH


Pengertian Kasih
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.  Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1.                  Cinta bersifat manusiawi
2.                  Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3.                  Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur  - unsur dasar tertentu yaitu:
1.                  Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2.                  Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3.                  Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4.                  Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
  • Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
  • Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
  • Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling mencium, merangkul dan sebagainya.
Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks mengemukakan bahwa wanita dan pria dapat disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk normal dan bertanggung jawab, hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.
Abnormalitas menurut Dra. Kartini dibagi dalam tiga golongan, yaitu:
1. Dorongan Seksual yang abnormal
o        Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita dalam melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan dan seterusnya.
o        Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.
o        Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau paksaan.
o        Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak bersetubuh.
2. Partner Seks yang abnormal
o        Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.
o        zoofilia, terhadap hewan.
o        Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.
o        Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
3.                  Dalam pemuasan dorongan seksual
o        Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan seks dengan melihat orang lain telanjang.
o        Transvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan jenis.
o        Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.
KASIH SAYANG
Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:
1.                  Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
2.                  Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
3.                  Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
4.                  Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
5.       Cinta Terhadap Allah,Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut perintah tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada tuhan penciptanya.
6.      Cinta kasih manusia terhadap lingkungan. Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.
KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
  • Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
  • Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
  • Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
PEMUJAAN
Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.
Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.
Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam  kehidupan  manusia, cinta menampakan  diri dalam berbagai bentuk kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya,berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur`an.
a. Cinta Diri
Cinta  ini  erat kaitannya dengan dorongan  menjaga diri, manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia akan membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri, Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan mara bahaya.
b. Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan  keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya  itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu, Alloh ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa  kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman menegakan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah. Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya kepada orang lain. Dengan demikian akan bisa merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.
c. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual sebab yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri, ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
d. Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si Ibu dengan anak-anaknya maka para ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti  halnya dorongan keibuan melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena barsumber dari   kesenangan dan kegembiraan baginya sumber kekuatan dan kebanggaan dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia.
e. Cinta Kepada Allah
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar  beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju cahaya petunjuk.
Belas Kasihan
Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya. Penderitaan  ini mengandung arti luas.  Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim piatu, penyakit yang dideritanya,dan sebagainya. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak, manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihnya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah.
v  . Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut, Kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas kepada seseorang saja. Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta  kasih tersebut bersifat bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.

PENGERTIAN DEBAT

PENGERTIAN
* Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
(Sumber : wikipedia.org)
* Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar.(sumber: dajal007.bedeng.com) selain itu Diskusi juga dapat diartikan sebagai sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan.
(sumber: dajal007.bedeng.com)
* Diskusi adalah suatu cara bertukar pikiran antara 2 orang atau lebih mengenai suatu topik tertentu. Yang terjadi dalam suatu diskusi adalah keadaan yang cukup menyenangkan, di mana para peserta mengutarakan pendapatnya masing-masing mengenai suatu subjek tertentu. Sifatnya berbentuk intelektual dan emosi tidak banyak berperan dalam bentuk bertukar pikiran ini.
(sumber : krishnamurti.or.id)
* Diskusi adalah percakapan yang komunikatif antara dua orang atau lebih tentang menyepakati “make a deal” mengenai suatu topik pembicaraan.( Sumber : wordnet.princeton.edu )
* Diskusi adalah sebuah perdebatan yang bersifat informal (sumber : inspection.gc.ca/english/corpaffr/publications/riscomm/riscomm_appe.shtm)
* A discussion is an oral exploration of a topic, object, concept or experience. All learners need frequent opportunities to generate and share their questions and ideas in small and whole class settings. Teachers who encourage and accept students’ questions and comments without judgement and clarify understandings by paraphrasing difficult terms stimulate the exchange of ideas.
(sumber : olc.spsd.sk.ca/DE/PD/instr/strats/discussion)
* Menurut saya diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok dalam proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas.
Persyaratan Diskusi
• Berkomunikasi dalam kelompok dengan catatan :
1. Tata tertib tidak ketat.
2. Setiap orang diberi kesempatan berbicara.
3. Kesediaan untuk berkompromi.
• Bagi peserta diskusi :
1. Pengertian yang menyeluruh tentang pokok pembicaraan.
2. Sanggup berpikir bebas dan lugas.
3. Pandai mendengar, menjabarkan dan menganalisa.
4. Mau menerima pendapat orang lain yang benar.
5. Pandai bertanya dan menolak secara halus pendapat lain.
• Bagi pemimpin diskusi :
1. Sikap hati-hati,cerdas,tanggap.
2. Pandai menyimpulkan.
3. Sikap tidak memihak.
Pola-Pola Diskusi
Prasarana
1. Penyajian bahan pokok oleh satu atau beberapa orang pembicara dengan prasaran tertulis (makalah, kertas kerja).
2. Tanggapan terhadap bahan pokok oleh pembicara lain (penyanggah / pembahas).
3. Tanggapan peserta diskusi (forum) terhadap bahan pokok.
Ceramah
1. Seorang / lebih penceramah menguraikan bahan pokok.
2. Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan dari forum untuk meminta penjelasan yang lebih teliti.
Diskusi Panel
1. Bahan pokok disajikan oleh beberapa panelis. Panelis meninjau masalah dari segi tertentu.
2. Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan forum untuk meminta penjelasan dari panelis.
Brainstorming
1. Bahan pokok yang dipersiapkan ditawarkan kepada peserta diskusi oleh pimpinan.
2. Tiap peserta diminta pendapat dan gagasannya. Sebanyak mungkin orang diajak bicara dan setiap ide dicatat.
3. Berbagai ide disimpulkan dan ditarik benang merahnya. Kesimpulan ini kemudian dijadikan kerangkan pembicaraan dan pembahasan lebih lanjut.
DIALOG
PENGERTIAN
* Dialog secara etimologi terdiri dari dua kata yang berasl dari bahasa yunani διά (dia)yang artinya jalan batu cara dan λόγος (logos) yang berarti kata sehingga dialog dapat diartikan sebagai bagimana cara manusia dalm mengunakan sebuah kata. .
( sumber:en.wikipedia.org)
* Pemikiran David Bohm (1917-1992), seorang fisikawan yang mengembangkan teori komunikasi yang berbasis pada teori kuantum dan teori relativitas, patut dipertimbangkan. Menurutnya, dialog bukan diskusi. Bahkan, dialog berlawanan dengan diskusi yang punya kecenderungan menuju sebuah goal tertentu, mencapai sebuah persetujuan, memecahkan persoalan atau memenangkan opini seseorang. Dialog bukan sebuah teknik untuk memecahkan persoalan atau sarana resolusi konflik.(sumber:kaosblog.com)
* Dialog juga dapat diartikan sebagi sebuah percakapan timbal balik antara dua orang atau lebih.(sumber: merriam-webster.com)
* Hans-Georg Gadamer melukiskan dialog sebagai proses dua pihak yang saling memahami satu dengan yang lain dimana setiap orang membuka dirinya untuk menerima cara pandang orang lain sebagai hal yang layak dipertimbangkan. (Gadamer 1979:347)(sumber: kaosblog.com)
* Dialog sebenarnya menyatakan proses berpikir dan perubahan cara berpikir menjadi proses berpikir yang kolektif. Pada proses dialog saat orag lain berkata sesuatu, pihak lain mendengarkan dan memberikan respon yang menyatakan bahwa ia sependapat dengan orang yang sebelumnya.
(sumber : wikipedia.org/bohm_dialogue)
* Menurut saya Dialog adalah proses dua pihak yang saling memahami satu dengan yang lain dalam bertukar informasi.
DESKRIPSI DIALOG
1. Banyak orang terjebak pada penyamarataan dialog dan diskusi. Lebih parah lagi, meskipun judulnya dialog, yang terjadi adalah debat, baik debat terbuka maupun debat intern dalam diri kita sendiri.Bagi Bohm, tujuan dialog adalah menyingkap ketidaklogisan dalam pemikiran kita. Dengan melakukan itu, sangat mungkin untuk menemukan atau membangun kembali sebuah kesadaran kolektif yang original dan kreatif. Proses dialog adalah proses penyadaran.
Dalam dialog, sekelompok orang dapat mengeksplorasi prasangka-prasangka (a
priori, pre-judgments) yang secara halus mengontrol suatu proses komunikasi.
Prasangka (ide, keyakinan, perasaan) inilah yang sebenarnya berperan penting dalam
menentukan suatu komunikasi sukses atau gagal. Dialog dengan demikian menjadi
sarana observasi secara kolektif untuk menyingkap nilai-nilai dan intensi-intensi
tersembunyi yang mengontrol perilaku kita. Dalam bahasa Bohm, dialog adalah suatu
arena dimana ‘collective learning’ terjadi yang memunculkan perasaan harmoni,
persahabatan dan kreatifitas.
Karena kondisi alamiah dialog yang eksploratif, maka menurut Bohm, tidak ada suatu
metode yang tetap dan aturan yang baku untuk ditetapkan sebagai dasar dialog. Bagi
Bohm, esensi dialog adalah belajar, “….not as the result of (consuming a body of
information or doctrine imparted by an authority, nor as a means of examining or
criticising a particular theory or programme, but rather as part an unfolding
process of creative participation between peers”.
Dalam pemikiran Bohm, beban terberat dalam memulai dialog adalah mengenal
pikiran, dorongan dan prasangka yang ada di dalam diri kita. Karenanya, selain
mendengarkan orang lain, hal yang tak kalah penting dalam dialog adalah
mendengarkan diri kita sendiri (menurut Bohm, mendengar sama pentingnya dengan
berbicara). Dalam proses ini kita harus membawa ke permukaan segala reaksi,
dorongan, perasaan dan opini sehingga hal-hal tersebut bisa dilihat dan dirasakan dan
juga direfleksikan oleh orang lain. Dengan menaruh perhatian pada dorongan dan
perasaan yang selama ini begitu kuat mendeterminasi secara bawah sadar bagaimana
kita melihat dan bersikap terhadap orang lain maka perasaan itu, layaknya pencuri,
akan merasa malu dan melepaskan cengkramannya.
Jika tahapan ini sudah bisa dicapai, maka kita akan bisa melihat makna yang lebih
dalam yang terbentang dalam proses pemikiran kita dan merasakan struktur yang
tidak koheren dari setiap tindakan kita yang secara otomatis selalu kita lakukan. Jika
setiap kelompok masyarakat yang berdialog mampu mengungkap setiap prasangka
yang tersembunyi itu maka seluruh proses yang mengalir dari pikiran, ke perasaan,
ketindakan dapat menyingkapkan sesuatu yang lebih dalam, makna yang lebih halus,
yang membawa ke suatu koherensi baru atau dalam istilah Bohm, collective
intelligence.
Secara teknis Bohm menyarankan agar peserta dalam proses dialog itu berkisar antara
20 sampai 40 orang yang duduk saling berhadapan satu dengan yang lain dalam suatu
lingkaran. Sementara untuk lamanya berdialog, Bohm melihat durasi dua jam adalah
batas maksimal. Jika waktu berdialog terlalu lama, akan beresiko terjadi kebosanan
yang berakibat pada berkurangnya kualitas dialog. (sumber: kaosblog.com)
2. Hubungan dialog mempunyai ciri yang alamiah , hal tersebut dapat mengurangi dan menyempurnakaan logika tidak hanya dari segi tata bahasa. Mereka juga dapat membicarakan subjek yang berfariasi., dimana tidak ada bahasa ataupun kata – kata yang tidak mereka mengerti. (sumber : Philosophical, theological, and social concept dari wikipedia)
DEBAT
PENGERTIAN
* Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri.(sumber: id.wikipedia.org)
* Debat adalah suatu diskusi antara dua orang atau laebih yang berbeda pandangan , dimana antara satu pihak dan pihak yang lain saling menyerang.(sumber : eduscpes.com)
* Debat terjadi di mana unsur emosi banyak berperan. Para peserta di sini lebih banyak hanya hendak mempertahankan pendapatnya dan hanya ada sedikit ruangan dalam batinnya, kalau ada, untuk mendengar dengan baik pendapat orang lain. Suasana menjadi ‘ramai’ dan sifat diskusi yang damai tidak terjadi. Masing-masing peserta hanya mau ‘mendengar’ pendapatnya sendiri-sendiri dan berkehendak agar supaya peserta lain menyetujui pendapatnya. Jadi ada unsur pemaksaan kehendak. (sumber : krishnamurti.or.id)
* Debat adalah aktivitas utama dari masyarakat yang demonstratic(sumber : pbs.org)
* Debat adalah sebuah kontes antara dua orang atau grup yang mempresentasikan tentang argument mereka dan berusaha untuk menunmngkan argument dari lawan mereka.(sumber: triviumpursuit.com)
* Debat adalah sebuah metode formal untuk mempresentasikan argument yang terdiri dari rgumen yang menyuport issue dan yang menentang issue yang diangkat
(sumber: thepeoplespeaks.org)
* Menurut saya Debat adalah adu argumentasi antara dua pihak atau lebih dalam mendiskusikan yang berbeda pandangan dalam menanggapi suatu informasi.
Deskripsi Tentang Debat
tipe – tipe debat memiliki empat tipe antara lain :
• Parliamentary Debate. Debat yang terjadi di universitas – universitas
• Lincoln-Douglas Debate (also called value debate) is modeled after the namesake for
the activity. In an Illinois election of the mid-1800s, Abe Lincoln and Stephen A. Douglas debated the slavery issue before audiences in different towns around the state. In LD debate two contestants will debate topics centered around moral issues or propositions of value or preference. Here are some examples of topics appropriate for LD debate: capital punishment; abortion; or euthanasia. Typically, all public and private schools will debate the same topic. A new topic is chosen every two months (the topics are chosen by some public school debate organization). The public/private school topic for November and December of 1996 was: Resolved, when in conflict, a business’ responsibility to itself ought to be valued above its responsibility to society. The topic for January and February of 1997 is: Resolved, In United State’s policy, the principle of universal human rights ought to take precedence over conflicting national interest
• Cross Examination Debate (also called policy debate or team debate). In this type of
debate two teams (two students each ), one representing the affirmative position and one representing the negative position, will debate topics of public or government policy. Here are some examples: Resolved, that chain stores are detrimental to the best interests of the American public (1931); Resolved, that all electric utilities should be governmentally owned and operated (1937); Resolved, that the federal government should own and operate the railroads (1940); and, Resolved, that a federal world government should be established (1943). Typically, all public and private schools will debate the same topic all year long (some public school debate organization picks a new topic each year). The public/private school topic for the 1996-1997 school year is: Resolved, that the federal government should establish a program to substantially reduce juvenile crime in the United States.
• Academic Debate. These are debates of a purely academic nature. An example of this type of debate would be creation/evolution debates.
(sumber : triviumpursuit.com)
Debat mensyaratkan kedewasaan untuk berbeda pendapat. Dengan Debat permasalahan bisa dicari solusinya dengan tepat atau justru memperkaya masalah tertentu dengan masalah baru. Makanya tidak heran, bagi orang yang tidak menyukai masalah, dia sangat engan berdebat. Baginya Diam itu Emas, sedangkan Debat bisa menimbukan Konflik atau minimal debat kusir yang tidak ada juntrungannya. Perlu dicatat, bahwa Dunia ini selamanya adalah konflik. Debat juga proses manajemen konflik antara yang pro dan kontra.
debat adalah sebuah proses yang menyatakan bagaimana merubah sesuatu yang ada. Debat merubah bagaimana cara berpikir kita. Didunia nyata debat terjadi setiap hari bahkan tapa sadarpun qta bias melakukan sebuah perdebatan. Prosedur dari berdebat mungkin sama saja yang membedakan hanya sisi berpikirnya saja, berad pada sisi yang baik atau sisi yang buruk. (sumber :debate.uvm.edu)
Kata ‘debat’ dalam pengertian umum dapat dikatakan sebagai ‘pembahasa mengenai
suatu masalah yang dilakukan secara langsung atau tatap muka dua orang atau lebih
yang mengandung adanya pertentangan atau perbedaan
pendapat’. Perdebatan itu sendiri bisa dilengkapi dengan panelis dalam bentuk regu. Atau kalau panelis tidak dilibatkan, seorang moderator selain bertindak mengatur lalu lintas pembicaraan, namun juga bisa ikut mendalami masalah atas isu yang sedang dikembangkan. (sumber : waspada .co.id)